Waspada! 5 Penyebab Kolesterol Naik pada Perempuan: Okezone Women

  • Maskobus
  • Sep 16, 2025

Kolesterol merupakan momok kesehatan yang menghantui banyak orang, tak terkecuali kaum wanita. Penderita kolesterol harus disiplin dalam mengatur pola hidup agar terhindar dari berbagai komplikasi penyakit berbahaya akibat tingginya kadar lemak dalam darah. Meskipun kolesterol dapat menyerang siapa saja, penyebabnya bisa berbeda antara pria dan wanita. Wanita cenderung memiliki kadar kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein) yang lebih tinggi dibandingkan pria, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon seks wanita, yaitu estrogen. Namun, bukan berarti wanita kebal terhadap masalah kolesterol. Justru, terdapat beberapa faktor spesifik yang membuat wanita lebih rentan mengalami peningkatan kadar kolesterol.

Menurut National Institutes of Health, penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol pada wanita dapat berfluktuasi tergantung pada fase siklus menstruasi, yang disebabkan oleh perubahan kadar estrogen. Perubahan hormonal ini, ditambah dengan faktor-faktor gaya hidup dan kondisi kesehatan tertentu, dapat memicu peningkatan kadar kolesterol pada wanita. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk memahami faktor-faktor risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Berikut adalah lima penyebab utama kolesterol naik pada wanita yang perlu diwaspadai:

    Waspada! 5 Penyebab Kolesterol Naik pada Perempuan: Okezone Women

  1. Menopause: Perubahan Hormonal yang Signifikan

Menopause adalah fase alami dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berakhirnya siklus menstruasi. Biasanya, menopause terjadi pada usia sekitar 50 hingga 55 tahun. Selama masa transisi ini, tubuh wanita mengalami perubahan hormonal yang signifikan, terutama penurunan kadar estrogen. Penurunan estrogen ini memiliki dampak yang besar pada metabolisme lipid, termasuk kadar kolesterol.

Saat menopause, kadar kolesterol total dan LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol "jahat" cenderung meningkat. Sebaliknya, kadar kolesterol HDL atau kolesterol "baik" cenderung menurun. Hal ini menciptakan ketidakseimbangan yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Wanita yang sebelumnya memiliki kadar kolesterol yang sehat selama sebagian besar hidupnya mungkin terkejut menemukan bahwa kadar kolesterol mereka meningkat setelah menopause.

Perubahan ini terjadi karena estrogen berperan penting dalam menjaga kadar kolesterol yang sehat. Estrogen membantu meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar LDL. Ketika kadar estrogen menurun selama menopause, efek perlindungan ini hilang, menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat dan penurunan kadar kolesterol baik.

Selain itu, menopause juga dapat menyebabkan perubahan dalam distribusi lemak tubuh. Wanita cenderung mengalami peningkatan lemak perut setelah menopause, yang juga berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Lemak perut, yang dikenal sebagai lemak visceral, lebih aktif secara metabolik dan melepaskan lebih banyak asam lemak ke dalam aliran darah, yang dapat meningkatkan produksi LDL.

Oleh karena itu, wanita yang memasuki masa menopause harus lebih waspada terhadap kadar kolesterol mereka. Pemeriksaan kolesterol secara teratur sangat penting untuk memantau perubahan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, seperti perubahan gaya hidup dan pengobatan jika diperlukan.

  1. Kehamilan: Beban Tambahan pada Sistem Kardiovaskular

Kehamilan adalah pengalaman yang luar biasa, tetapi juga memberikan beban tambahan pada sistem kardiovaskular wanita. Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami perubahan hormonal dan metabolik yang signifikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Salah satu perubahan tersebut adalah peningkatan kadar kolesterol.

Kehamilan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida. Peningkatan ini diperlukan untuk menyediakan nutrisi dan energi yang cukup bagi janin. Kolesterol digunakan untuk membangun sel-sel janin dan memproduksi hormon-hormon penting.

Namun, peningkatan kadar kolesterol selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari. Wanita yang mengalami komplikasi tertentu selama kehamilan, seperti preeklampsia (tekanan darah tinggi yang berkembang selama kehamilan) dan diabetes gestasional (diabetes yang berkembang selama kehamilan), memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung setelah melahirkan.

Preeklampsia dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan plak di arteri. Diabetes gestasional dapat menyebabkan resistensi insulin, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida.

Untungnya, kadar kolesterol biasanya kembali normal setelah kehamilan usai. Namun, wanita yang mengalami komplikasi selama kehamilan harus terus memantau kadar kolesterol mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung di kemudian hari.

  1. Kurang Olahraga: Gaya Hidup Sedenter yang Berbahaya

Gaya hidup sedenter, atau kurangnya aktivitas fisik, merupakan salah satu penyebab utama kolesterol tinggi pada wanita. Ketika tubuh kurang bergerak, lemak cenderung menumpuk di dalam tubuh, terutama di sekitar perut. Penumpukan lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).

Aktivitas fisik membantu meningkatkan kadar HDL dengan merangsang produksi enzim yang membantu memindahkan kolesterol dari arteri ke hati, di mana ia dapat dihilangkan dari tubuh. Olahraga juga membantu menurunkan kadar LDL dengan meningkatkan pembakaran lemak dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Selain itu, kurangnya olahraga juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang juga berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Kelebihan berat badan dan obesitas sering dikaitkan dengan kadar kolesterol yang tidak sehat.

Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk memasukkan aktivitas fisik secara teratur ke dalam gaya hidup mereka. Rekomendasi umum adalah melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik intensitas tinggi setiap minggu. Aktivitas fisik dapat berupa apa saja yang membuat Anda bergerak dan meningkatkan detak jantung Anda, seperti berjalan kaki, berlari, berenang, bersepeda, atau menari.

  1. Pola Makan yang Tidak Sehat: Sumber Utama Kolesterol Jahat

Pola makan yang tidak sehat merupakan faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol pada wanita. Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL.

Lemak jenuh ditemukan dalam daging merah, produk susu tinggi lemak, dan minyak kelapa sawit. Lemak trans ditemukan dalam makanan olahan, seperti makanan cepat saji, makanan ringan kemasan, dan margarin. Kolesterol ditemukan dalam produk hewani, seperti daging, telur, dan produk susu.

Sebaliknya, konsumsi makanan yang kaya serat, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Serat membantu mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegahnya diserap ke dalam aliran darah. Buah-buahan dan sayuran kaya akan antioksidan, yang dapat membantu melindungi arteri dari kerusakan. Biji-bijian kaya akan serat dan nutrisi lain yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk mengadopsi pola makan yang sehat yang rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol, serta kaya serat, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

  1. Faktor Genetik: Warisan yang Perlu Diwaspadai

Faktor genetik juga berperan dalam menentukan kadar kolesterol seseorang. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi.

Gen dapat memengaruhi bagaimana tubuh memproses kolesterol. Beberapa orang memiliki gen yang membuat mereka lebih efisien dalam menghilangkan kolesterol dari tubuh, sementara yang lain memiliki gen yang membuat mereka lebih rentan terhadap penumpukan kolesterol di arteri.

Meskipun Anda tidak dapat mengubah gen Anda, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut. Langkah-langkah ini termasuk mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang sehat dan aktivitas fisik teratur, serta memeriksakan kadar kolesterol secara teratur.

Kesimpulannya, kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang serius bagi wanita. Dengan memahami faktor-faktor risiko yang spesifik bagi wanita dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, wanita dapat mengurangi risiko mengembangkan kolesterol tinggi dan melindungi kesehatan jantung mereka. Pemeriksaan kolesterol secara teratur, pola makan yang sehat, aktivitas fisik teratur, dan pengelolaan berat badan yang sehat adalah kunci untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat dan mencegah penyakit jantung. Jangan anggap sepele masalah kolesterol, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :