Wilayah Thailand Ditetapkan Zona Wabah Rabies, Pergerakan Hewan Dibatasi

  • Maskobus
  • Sep 14, 2025

Gelombang kekhawatiran melanda Thailand, khususnya wilayah Bangkok dan Samut Prakan, setelah Departemen Pengembangan Peternakan mengumumkan penetapan zona wabah rabies. Langkah drastis ini diambil sebagai respons terhadap deteksi kasus rabies yang mengkhawatirkan di Kecamatan Nong Bon, Distrik Prawet, Bangkok. Implikasi dari penetapan zona wabah ini sangat signifikan, terutama terkait dengan pembatasan pergerakan hewan yang diberlakukan selama 30 hari, dimulai sejak 9 September dan dijadwalkan berakhir pada 8 Oktober. Keputusan ini menandai eskalasi dalam upaya pengendalian rabies, yang dianggap sebagai ancaman serius yang dapat menyebar dengan cepat dan mematikan, tidak hanya pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, tetapi juga pada hewan ternak seperti sapi dan kerbau, serta mamalia lainnya, termasuk manusia.

Penetapan zona wabah ini bukan hanya sekadar pengumuman, melainkan serangkaian tindakan terkoordinasi yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus rabies. Larangan pergerakan anjing, kucing, dan mamalia lainnya adalah inti dari strategi ini. Tujuannya jelas: mencegah hewan yang mungkin terinfeksi untuk berpindah dari zona yang terinfeksi ke wilayah lain yang masih bebas dari rabies. Dengan membatasi pergerakan hewan, diharapkan penyebaran virus dapat dikendalikan dan dilokalisasi, sehingga meminimalkan risiko penularan lebih lanjut.

Menurut laporan dari National Thailand, zona epidemi secara spesifik mencakup wilayah Nong Bon di Distrik Prawet. Pemerintah telah menetapkan batas-batas wilayah yang jelas sebagai zona epidemi, yang mencerminkan komitmen untuk mengisolasi wilayah yang terinfeksi secara efektif. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa sumber infeksi dapat dikendalikan dan diawasi dengan ketat.

Sebagai bagian dari langkah-langkah pengendalian yang lebih luas, pemerintah memberlakukan serangkaian aturan ketat. Perpindahan anjing, kucing, atau bahkan bangkai hewan yang mati dilarang masuk atau keluar dari zona epidemi tanpa izin tertulis dari dokter hewan yang berwenang. Aturan ini dirancang untuk mencegah penyebaran virus rabies melalui hewan yang terinfeksi atau bangkai hewan yang mungkin mengandung virus. Pemilik hewan juga memiliki tanggung jawab yang signifikan. Mereka diwajibkan untuk melaporkan kepada pihak berwenang dalam waktu 12 jam jika ada hewan yang menunjukkan gejala sakit yang mencurigakan. Kepatuhan terhadap aturan ini sangat penting untuk deteksi dini dan respons cepat terhadap potensi kasus rabies.

Penanganan bangkai hewan yang mati juga diatur dengan ketat. Bangkai hewan tidak boleh dipindahkan sembarangan, tetapi harus tetap berada di lokasi kematiannya sampai dilaporkan dan ditangani oleh petugas veteriner yang terlatih. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus rabies melalui kontak dengan bangkai hewan yang terinfeksi. Selain itu, para pemilik hewan diwajibkan untuk mematuhi semua instruksi yang dikeluarkan oleh dokter hewan resmi. Kepatuhan terhadap instruksi ini sangat penting untuk memastikan bahwa upaya pengendalian rabies dilakukan secara efektif dan terkoordinasi.

Wilayah Thailand Ditetapkan Zona Wabah Rabies, Pergerakan Hewan Dibatasi

Pemerintah Thailand tidak main-main dalam menegakkan aturan-aturan ini. Siapa pun yang melanggar atau tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan dapat dikenakan sanksi tegas, termasuk hukuman penjara hingga dua tahun, denda maksimal 40.000 baht (sekitar Rp 20 juta), atau bahkan keduanya. Ketegasan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi wabah rabies dan melindungi kesehatan masyarakat serta hewan peliharaan.

Selain menetapkan zona wabah, pemerintah juga menetapkan daerah berisiko tinggi dalam status waspada. Unit pengendalian rabies Kantor Kesehatan Hewan Masyarakat Bangkok telah mengeluarkan peringatan setelah hewan yang terinfeksi rabies ditemukan di Chalerm Phrakiat Rama 9 Soi 49, kecamatan Nong Bon, distrik Prawet, Bangkok. Warga di area tersebut dan masyarakat sekitar dalam radius lima kilometer diimbau untuk sangat berhati-hati dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Zona berisiko tinggi meliputi area-area tertentu yang dianggap memiliki potensi risiko penularan rabies yang lebih tinggi. Pihak berwenang sangat menyarankan penduduk untuk menghindari kontak dengan hewan liar di area ini. Hewan liar seringkali menjadi reservoir virus rabies, dan kontak dengan hewan liar dapat meningkatkan risiko penularan rabies pada manusia dan hewan peliharaan.

Penting untuk dipahami bahwa rabies adalah penyakit yang sangat serius dan mematikan. Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan cepat. Gejala rabies pada hewan dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi perubahan perilaku, seperti menjadi lebih agresif atau lebih penakut, kesulitan menelan, air liur berlebihan, kelemahan, dan kelumpuhan. Pada manusia, gejala rabies dapat meliputi demam, sakit kepala, kelemahan, kecemasan, kebingungan, halusinasi, dan kesulitan menelan.

Pencegahan rabies adalah kunci untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan hewan peliharaan. Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah rabies pada hewan peliharaan. Vaksinasi secara teratur dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap virus rabies. Selain vaksinasi, penting juga untuk menghindari kontak dengan hewan liar dan memastikan bahwa hewan peliharaan Anda selalu diawasi dengan ketat. Jika Anda digigit atau dicakar oleh hewan yang mungkin terinfeksi rabies, segera cuci luka dengan sabun dan air selama 15 menit dan segera cari pertolongan medis.

Upaya pengendalian rabies di Thailand merupakan tantangan yang kompleks dan membutuhkan kerjasama dari semua pihak, termasuk pemerintah, petugas kesehatan hewan, pemilik hewan, dan masyarakat umum. Dengan tindakan yang cepat, terkoordinasi, dan berkelanjutan, diharapkan wabah rabies dapat dikendalikan dan diatasi, sehingga melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta hewan peliharaan di Thailand. Penetapan zona wabah dan pembatasan pergerakan hewan adalah langkah penting dalam upaya ini, tetapi kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat penting untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :